Home / News / Upin & Ipin Universe Hadapi Kritik, Akankah The Blind Warrior Alami Hal Sama?

Upin & Ipin Universe Hadapi Kritik, Akankah The Blind Warrior Alami Hal Sama?

UPIN IPIN Universe

Buat para gamers dan fans dunia hiburan Indonesia-Malaysia, tahun ini ramai banget dibicarain soal kemunculan game Upin & Ipin Universe yang akhirnya nongol di PC via Steam dan Epic Store, juga untuk konsol kayak PS4, PS5, Nintendo Switch. Tapi sayangnya, hype yang tinggi malah ketahan sejumlah kritik pedas. Nah, di tengah ujian buat “game tetangga”, Indonesia siap tancap gas lewat calon game lokal, The Blind Warrior. Kira-kira, bakal kena kritik sama nggak, ya?

Upin & Ipin Universe: Visual Nostalgia, Harga Mahal, BUG Overload

Siapa sih yang gak kenal Upin Ipin? Serial kartun legend ini akhirnya punya game sendiri yang mengusung dunia terbuka, visual lucu mirip animasinya, plus segudang mini game dan kegiatan kampung khas Malaysia. Sekilas seru, apalagi buat nostalgia masa kecil.

Tapi antusiasme langsung redup gara-gara beberapa hal ini:

  • Harga game selangit: Di Indonesia bisa sampe Rp579 ribu lebih, bahkan versi Steam bisa nyampe Rp654 ribuan—banyak yang bilang kemahalan, apalagi kalau dibandingin sama game AAA luar yang kontennya lebih gila-gilaan.
  • Gameplay monoton: Banyak review bilang ceritanya datar, terasa repetitif, dan akhirnya bikin bosen.
  • BUG di mana-mana: Mulai karakter nyangkut, objek ilang, frame drop, sampe crash, jadi keluhan utama hampir semua pemain.
  • Update lambat: Komentar soal update dari developer juga nggak kalah keras, katanya feedback pemain lambat direspon dan perbaikan bug cenderung ogah-ogahan.

Pandangan pemain makin panas waktu developer ngejelasin harga mahal karena “standar internasional” dan bawa-bawa konten budaya lokal, padahal mayoritas fans ngerasa segmen anak-anak harusnya dapat harga lebih ramah.

The Blind Warrior: Harapan Baru Game Lokal

Di tengah kegaduhan Upin Ipin, muncul harapan baru dari tanah air, game The Blind Warrior buatan studio Rizeros. Adaptasi dari komik klasik “Si Buta dari Gua Hantu”, game ini hadir dengan visi seru: petualangan epik ala Nusantara lawan penjajah di setting tempo dulu.

Fitur-fitur keren yang dijanjikan:

  • Story driven adventure (mirip Ghost of Tsushima, Hellblade: Senua’s Sacrifice)
  • Setting budaya Jawa abad 19 yang super otentik
  • Karakter legendaris penuh nilai perjuangan dan nasionalisme

Selain itu, The Blind Warrior juga diharap belajar dari “dosa” Upin Ipin: pricing mesti masuk akal, kualitas story mesti kuat, dan harus gercep urus bug serta update.

Apakah The Blind Warrior Bakal Nasib Sama?

Jawabannya tergantung banget ke komitmen developer lokal. Dengan spotlight dari kegagalan Upin Ipin Universe, The Blind Warrior sudah punya warning yang jelas:

  • Jangan asal patok harga kayak game luar kalau konten dan teknis belum bisa menyaingi.
  • Dengerin suara komunitas, soal bug, feedback story, dan fitur yang ditunggu pemain lokal.
  • Perbaikan (patch/update) harus cepat dan transparan.
  • Balut budaya lokal bukan cuma tempelan, tapi juga jadi daya tarik universal.

Jika The Blind Warrior bener-bener bisa kasih pengalaman gaming yang fun, cerita kuat, harga bersahabat, dan dukungan teknis jempolan, udah saatnya Indonesia jadi “tetangga” yang dicontoh di dunia game!

Makanya, yuk kita doain dan dukung biar rilisan perdana The Blind Warrior bener-bener jadi milestone baru buat game Indonesia, jangan sampai nasibnya kayak tetangga sebelah, ya!

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *