Hadirnya sebuah game bergenre RPG turn-based dengan latar belakang jauh dari hal-hal berbau Jepang atau fantasy ketimuran, dengan sentuhan latar belakang yang dark memang jarang muncul di permukaan. Terlebih ketika ramuan ini kemudian disukai oleh khalayak, maka tak heran jika game ini mendapat respon positif dari kalangan gamer.
Gamepass Menguntungkan
Sebagai salah satu game yang masuk dalam kampanye Play it First (day) on “Gamepass”-nya Microsoft, Clair Obscur: Expedition 33 dapat dimainkan secara gratis oleh pelanggan gamepass, baik itu XBOX Gamepass, maupun PC Gamepass. Disinyalir, hal inilah yang membuat game tersebut banyak mendapatkan eksposur sampai akhirnya viral di sosial media.
Jika sebelumnya gamer harus puas dengan mendownload demo sebelum membeli, maka untuk Expedition 33, mereka rela berlangganan gamepass untuk bisa merasakan game ini secara utuh untuk kemudian membelinya di konsol berbeda, jika dirasa cocok.
Harga Berbeda di Setiap Platform
Selain memainkannya gratis via gamepass, game ini bisa didapatkan dengan potongan harga yang lumayan di Steam dan Epic Games Store. Saat tulisan ini dibuat, kita bisa membelinya dengan harga mulai dari Rp 449.100, mendapat potongan 10% dari harga normal mulai dari Rp499.000.
Baik di Steam maupun di Epic Game Store, harganya sama persis. Sementara untuk di Playstation 5, game ini dibanderol dengan harga yang sedikit lebih tinggi, yakni mulai dari Rp699.000 untuk edisi standar.
Dari Unsupported jadi Playable di Steam Deck
Upaya developer untuk menjadikan game ini mudah diakses oleh semua kalangan gamer, baik di konsol, pc desktop hingga portable juga menjadi salah satu alasan mengapa Clair Obscur: Expedition 33 mendapat tempat spesial di hati penggemar game RPG.
Saat diluncurkan seminggu lalu, game ini diberi label unsupported by Steam Deck, namun sejak mendapatkan update hari pertama, lalu beberapa update berikutnya. Sehingga mampu melakukan benchmark dan mengenal sistem hardware sebelum loading untuk pertama kali, menjadikannya naik kelas jadi Playable di Steam Deck.
Playable berarti bisa dimainkan, dengan catatan, terutama di sisi ukuran layar yang membuat tulisan jadi agak kurang terbaca.
Jika di Steam Deck saja bisa berjalan dengan baik, maka di perangkat PC Portable lainnya pun akan mampu berjalan dengan lebih baik lagi. Semisal untuk ROG Ally, Legion Go, dan sebagainya. Hanya saja, harus menyesuaikan setingan grafis, untuk mendapatkan framerate yang stabil dan tinggi, dari 30-40 fps.
Calon GOTY?
Memang saat ini kita masih di paruh pertama tahun 2025, tapi dengan melihat pengalaman Game of the Year tahun kemarin, banyak yang berspekulasi bahwa game ini bakal meraih penghargaan yang setara dengan Metaphor: ReFantazio, yakni Game of the year.
Gimana menurutmu, gais? Apakah game ini layar menjadi game of the year? Atau kita tunggu sampai musim dingin 2025 untuk melihat kira-kira game apa lagi yang bakal munucl di tahun ini?