Akhirnya momen kembalinya sang ninja legendaris, Ryu Hayabusa, datang juga. Melalui peluncuran resmi Ninja Gaiden 4 beberapa hari lalu, Ryu hadir di seluruh dunia untuk Xbox Series X|S, PlayStation 5, dan PC, game ini juga jadi salah satu rilis besar tahun ini yang langsung tersedia di Xbox Game Pass sejak hari pertama . Dengan kolaborasi antara Team Ninja, PlatinumGames, dan Xbox Game Studios, seri keempat ini digadang-gadang jadi “reinkarnasi brutal” dari aksi cepat khas franchise yang sudah berumur 37 tahun .
Kalau kamu pelanggan Game Pass, kabar baiknya: kamu tak perlu rogoh kocek Rp 1 jutaan seperti pemain PS5 atau Steam, cukup klik install, dan langsung beraksi di dunia Tokyo bergaya cyberpunk yang hujan terus tanpa henti.
Cocok Buat Kamu yang…
Ninja Gaiden 4 bukan game aksi kasual. Ini bukan tipe game “tekan X buat menang.” Khas Ninja Gaiden sejak awal dulu di konsol jadul. Namun menariknya, versi baru ini sengaja didesain buat dua tipe gamer:
- Veteran hardcore yang haus tantangan dengan sistem parry, timing chain, dan boss pattern yang sadis. Mode Master Ninja di sini bakal bikin jari sakit tapi puas.
- Pemain baru yang pengin ngerasain jadi ninja stylish tapi tetap manusiawi. Hadirnya karakter baru bernama Yakumo bikin game ini lebih ramah dengan sistem adaptive difficulty dan Hero Mode buat pemula.
Satu hal yang bikin versi ini spesial adalah sistem dual-character combat, yang memungkinkan pemain berganti antara Ryu dan Yakumo secara real-time buat bikin kombo edan. Tambah lagi Bloodraven Form milik Yakumo yang bisa nyerap darah musuh buat jadi senjata, dijamin buat adrenaline kamu meledak.
Kilas Balik: Sejarah Ninja Gaiden
Sebelum masuk ke aksi penuh darah versi modern, Ninja Gaiden udah punya sejarah panjang.
- Era NES (1988–1991): Trilogi awal di NES bikin nama Ryu Hayabusa jadi ikonik. Gameplay-nya simpel tapi sadis, dengan sistem wall jump dan cutscene bergaya sinematik—sesuatu yang revolusioner di zamannya.

- Era 3D (2004–2012): Ninja Gaiden (2004) di Xbox bener-bener reboot maut dengan combat frame-perfect. Black dan II ngasih pemain sensasi brutal lewat dismemberment system, sementara Ninja Gaiden 3 nyoba fokus ke cerita, tapi malah dikritik karena terlalu mainstream.

- Hibernasi panjang (2013–2024): Ryu cuma nongol di game lain kayak Dead or Alive. Lalu, 2025 jadi kebangkitannya bareng kolaborasi PlatinumGames.
Evolusi Mekanik: Dari 8-bit ke Aksi Futuristik
Setiap seri punya cirinya sendiri, dan menariknya Ninja Gaiden 4 kayak gabungan sempurna antara gaya lawas dan modern:
Dengan bantuan PlatinumGames, gaya bertarung di seri keempat ini jauh lebih flowy dan penuh variasi gaya seperti Bayonetta, tapi tetap mempertahankan jiwa “mati sekali, ulang dari awal” yang bikin fans lama senyum miris.
Kesimpulan
Ninja Gaiden 4 adalah campuran ideal antara nostalgia dan inovasi. Kalau kamu penggemar aksi cepat, refleks tajam, dan desain boss fight yang kejam tapi memuaskan, game ini wajib masuk daftar main bulan ini. Tapi kalau kamu baru mau nyoba dunia Ninja Gaiden, versi ini cukup welcome friendly berkat Yakumo dan mode adaptifnya.
Dan hey, karena game ini langsung gratis day one di Game Pass, rasanya nggak ada alasan buat nggak nyobain. Siap jadi ninja lagi, atau siap dibantai musuh duluan? Pilihan di tanganmu.






